Tetap Semangat Dan Jadilah Yang Terbaik Untuk Banyak Orang

Minggu, 15 Mei 2011

Mobil Antipeluru Penarik Kapal Yacht

Moskow - Produsen mobil Rusia, Dartz Prombron kembali berinovasi. Dartz memperkenalkan sebuah mobil antipeluru bertenaga gila yang sanggup menarik sebuah kapal di belakangnya.

Mobil bernama Dartz Prombron Nagel ini merupakan sebuah mobil bergaya sportback dengan desain yang sangat futuristik.

Desain mobil yang digarap bareng Dartz Prombon dan Gray Design ini tampak sangat dinamis dengan lekuk tubuh tegas yang terkesan kaku namun tetap dinamis. Mobil dibuat antipeluru karena bertugas sebagai 'pelindung' dari kapal yang ditariknya.

Keunggulan mobil ini selain dari desainnya yang futuristik tersebut tentu saja ada di dapur pacunya. Sebab mesin Dartz Prombron Nagel ini seperti detikOto kutip dari graydesign, Sabtu (14/5/2011), ternyata memiliki daya hingga 2.000 tenaga kuda.

Dengan kekuatan sebesar itu, maka tidak salah bila Dartz Prombron Nagel ini diklaim mampu menarik sebuah kapal pesiar dengan panjang 15 meter dan bobot hingga 5 ton beratnya.

Namun bila tidak memboyong kapal pesiar, Dartz Prombron Nagel ini mampu berlari kencang hingga kecepatan puncak 250 km perjam.

Nama Nagel pada mobil milik Dartz Prombron ini sendiri diambil dari nama Andrey Nagel merupakan seorang pembalap. Bersama dengan co-driver Vadim Mikhailoff, Nagel memenangkan Rally Monte Carlo di tahun 1911 di Monaco dengan mengendarai RussoBalt C24/55 RussoBalt.

Dan RussoBalt merupakan sebuah perusahaan yang menjadi cikal bakal Dartz Prombron berasal. Mobil ini dibuat untuk memperingati 100 tahun kemenangan tersebut.

Waspadai Kelahiran 'One Click Activism'

Jakarta - Aktivitas media sosial merespons isu-isu terkait seolah datang dan pergi. Bermula dari gerakan 1.000 Facebooker mendukung tokoh-tokoh yang diangkat di media sosial seperti Koin Prita, Bibit-Chandra, dan sebagainya, kini aktivitas tersebut kian menjamur.

Nah, pertanyaanya adalah seberapa efektifkah itu. Jangan-jangan orang
berpikir hanya dengan menekan sebuah tombol 'like' di Facebook, ia sudah merasa bisa 'mengubah dunia', dengan jutaan orang yang melakukan hal yang sama. Padahal realisasi aktivitas tersebut hanya dilakukan segelintir orang saja.

Inilah yang dikhawatirkan dalam sebuah aktivisme sipil melalui media sosial di Indonesia. Kelahiran gerakan 1 klik, atau 'one click activism' akan sia-sia tanpa realisasi yang nyata.

"Bukan internet atau medianya, tapi bagaimana kelompok-kelompok tersebut memberi ruang pada aktivitas online untuk menggagas tindakan yang bukan online," ujar Yanuar Nugroho, seorang peneliti dari University of Manchester, ketika memaparkan hasil riset bertajuk 'Media Sosial Sebagai Pemantik Perubahan Sosial di Indonesia'.

Dalam diskusi bertempat di Goethe Haus, Kamis petang (12/5/2011), ia pun menekankan bahwa segala bentuk aktivitas media sosial secara online juga harus diikuti secara offlinenya. Publik harus berpartisipasi tak hanya di Twitter atau Facebook, melainkan langkah konkret yang nyata.

Ia pun memberi sebuah contoh bagus yang dilakukan Jalin Merapi ketika menangani pengungsi merapi. Ketika itu ribuan pengungsi korban bencana Merapi membutuhkan bantuan pangan malam itu juga.

Sebuah isi pesan yang disebar melalui Twitter, bergulir secara cepat, merata di kota-kota besar seperti Jakarta. Pesan tersebut intinya meminta bantuan 6.000 porsi nasi bungkus. Tepat setelah itu telepon posko bantuan berdering, dan banyak pihak melakukan aksi nyata dengan gerakan 'offline' untuk pengiriman nasi bungkus.

Jejaring sosial semacam Twitter terbukti nyata dan bermanfaat tak hanya sebatas komunikasi berita, tetapi untuk hal yang lebih penting yaitu kemanusiaan.



Negara Mana Pembajak Software Terbesar?

Jakarta - Dalam riset yang baru saja dikeluarkan Business Software Alliance (BSA), Indonesia ditempatkan dalam posisi ke-11 untuk urusan pembajakan software terbesar di dunia dengan presentase 87%. Lalu siapa yang menempati posisi pertama sebagai pembajak terbesar?

Jika ukurannya dilihat dari presentase, maka 'gelar' tersebut jatuh kepada Georgia. Negara Eropa itu mendapat nilai paling jelek jika dilihat dari hal presentase, yakni 93%.

Di posisi kedua ada nama Zimbabwe dengan 91%. Disusul Yaman, Banglades, dan Moldova di posisi ketiga dengan presentase tingkat pembajakan software di negaranya masing-masing 90%.

Sementara jika patokannya dari tingkat kerugian yang ditimbulkan, maka Amerika Serikat lah yang berada di posisi teratas. Negara adidaya tersebut dilaporkan menderita kerugian hingga USD 9,5 miliar pada tahun 2010 lalu akibat pembajakan software.

Sementara China dan Rusia berada di posisi runner-up dan ketiga dengan kerugian mencapai USD 7,7 miliar dan USD 2,8 miliar.

Nilai komersial dari software ilegal di Asia Pasifik sendiri mencapai USD 18,7 milliar. Sementara secara global, nilai dari pembajakan software melonjak hingga mencapai rekor USD 59 milliar, hampir dua kali lipat sejak 2003.

Setengah dari 116 wilayah yang diteliti pada 2010 memiliki tingkat pembajakan 62 persen atau lebih, dimana rata-rata tingkat pembajakan global mencapai 42 persen yang merupakan tingkat tertinggi kedua selama sejarah penelitian.

Studi pembajakan software global ini adalah studi yang dilakukan oleh BSA bersama IDC untuk ke delapan kalinya. Metodologi yang digunakan dalam studi ini menggabungkan 182 input data terpisah dari 116 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Studi tahun ini juga mencakup hal baru yaitu survei opini publik pengguna PC terhadap sikap dan perilaku sosial yang terkait dengan pembajakan software, yang dilakukan oleh Ipsos Public Affairs.

Berikut daftar negara dengan tingkat pembajakan software paling tinggi versi riset tersebut:

1. Georgia 93%
2. Zimbabwe 91%
3. Yaman 90%
4. Banglades 90%
5. Moldova 90%
6. Armenia 89%
7. Venezuela 88%
8. Belarusia 88%
9. Azerbaijan 88%
10. Libya 88%
11. Indonesia 87%
Jakarta - Telkom mulai menyinergikan layanan fixed mobile broadband bersama anak usaha selulernya, Telkomsel. Melalui layanan yang dipaket dengan nama Speedy Flash ini, biaya berlangganan internet untuk keduanya jadi lebih hemat 70%.

SpeedyFlash adalah produk bundling dimana modem Telkomsel Flash dan Speedy dijual dalam satu paket, sementara untuk penagihannya akan dikelola dalam satu payung oleh Speedy.

Menurut Direktur Commerce Telkom I Nyoman G Wiryanata, produk bundling ini adalah jawaban dari Telkom Grup terhadap kebutuhan pengguna yang ingin mengakses internet di semua tempat.

"Produk ini memungkinkan pelanggan mengakses fixed dan mobile broadband internet dengan harga terjangkau dan kualitas yang terjaga," paparnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/5/2011).

Diharapkannya, produk baru ini dalam bulan pertama mampu memikat 20-30 persen dari total 4,5 juta pengguna yang selama ini telah menggunakan layanan TelkomselFlash untuk ikut memakai Speedy.

"Produk bundling ini menawarkan harga yang lebih murah ketimbang dua layanan dibeli secara terpisah. Untuk Speedy dengan kecepatan 384 Kbps dan Fair Usage Telkomsel Flash 500 MB per bulan saja hanya Rp 150 ribu. Lebih hemat 70% ketimbang belinya terpisah," katanya.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengharapkan, disinergikannya produk Telkomsel Flash dan Speedy juga akan mendongkrak pelanggan jasa mobile broadband milik perseroan pada tahun ini.

"Kami menargetkan ada tambahan satu juta pelanggan pada tahun ini. Melalui produk sinergi seperti ini tentu akselerasi mendapatkan tambahan pelanggan itu akan lebih cepat dicapai," jelasnya.

Dipaparkan oleh Sarwoto, Telkomsel dari sisi infrastruktur terus giat mengembangkan mobile broadband karena menyadari jasa teleponi seperti suara dan SMS telah memasuki masa kejenuhan.

"Tahun lalu kontribusi jasa data mencapai 15%. Kita ingin tahun ini tumbuh 100%, karena itu dicanangkan mobile broadband hadir di 40 kota," jelasnya.