Tetap Semangat Dan Jadilah Yang Terbaik Untuk Banyak Orang

Rabu, 30 Maret 2011

Hati-Hati Berikan Data Pribadi dengan Iming-Iming Suvenir

Hati-hatilah Anda jika sedang berada di pusat perbelanjaan dan diminta data pribadi untuk survei dengan iming-iming suvenir. Data pribadi Anda itu nanti bisa diperjualbelikan.

Bank Indonesia (BI) mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak sembarangan memberikan data pribadi dengan iming-iming hadiah dan suvenir yang ditawarkan beberapa perusahaan. Bank sentral mengungkapkan data pribadi yang disebarluaskan tersebut dapat menjadi 'buah simalakama' yang nantinya justru merepotkan masyarakat bahkan membahayakan.

Kepala Biro Sistem Pembayaran Bank Indonesia Aribowo mengatakan data pribadi masyarakat ternyata dapat diperjualbelikan oleh beberapa oknum yang nantinya digunakan untuk di komersilkan.

"Kadang jika kita pergi ke mal atau perusahaan leasing, asuransi dan peritel ada yang meminta data pribadi dengan iming-iming memberikan hadiah atau suvenir dengan alasan survei. Hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat menjadi buah simalakama," ujar Aribowo ketika berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Dikatakan Aribowo, data pribadi yang masyarakat berikan nantinya dapat digunakan secara tidak bertanggung jawab dengan menyebarluaskan kepada perusahaan atau orang yang membutuhkan. Istilahnya, lanjut Aribowo akan dikomersilkan dan dimanfaatkan.

"Data itu bisa digunakan untuk menawarkan sebuah produk kemudian dengan melihat alamat dan penghasilan maka bisa dipakai juga untuk aplikasi kartu kredit," jelasnya.

Hal tersebut, lanjut Aribowo sudah pasti akan merugikan para masyarakat yang memberikan datanya. Nantinya, Aribowo menambahkan masyarakat bisa terganggu akibat adanya penawaran produk dan sejenisnya.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Tim Mediasi Perbankan Bank Indonesia Sondang Martha Samosir juga mengimbau masyarakat untuk tidak dengan mudah memberitahukan nama ibu kandung dan tanggal lahirnya. Pasalnya, dengan mengungkapkan nama ibu kandung berikut tanggal lahirnya maka dapat disalahgunakan oleh beberapa oknum untuk melakukan kejahatan.

"Sebut saja jika kita lupa PIN ATM atau sejenisnya. Biasanya bank akan menindaklanjutinya dengan meminta nama ibu kandung dan tanggal lahirnya. Tetapi ketika ada oknum yang mengaku pihak bank yang bertanya hal tersebut maka bisa saja dimanfaatkan kembali untuk mengetahui PIN ATM seseorang yang nantinya akan dibobol," paparnya.

Selain itu, Sondang meminta kepada masyarakat untuk sebaiknya tidak mencantumkan nomor telepon di jejaring sosial atau internet. Karena, lanjut Sondang nantinya juga akan membuat repot orang itu sendiri.

"Jika tidak kebanjiran penawaran KTA, Kartu Kredit bahkan penawaran obat pelangsing dan sejenisnya. Oleh karena itu hati-hati saja dalam memberikan data pribadi seperti nomor telepon," tukasnya.

Windows Phone 7 Diprediksi Kalahkan iPhone

Android dan Windows Phone 7 (WP7) diprediksi jadi OS mobile terpopuler di tahun 2015, menurut biro riset IDC. Jika menilik bagusnya performa Android, prediksi ini wajar. Namun yang cukup mengagetkan adalah perkiraan WP 7 bakal duduk di posisi runner up dan membekuk Apple iPhone.

IDC memulai prediksinya untuk pasar ponsel di tahun 2011 ini. Menurut biro riset yang cukup terpandang itu, sebanyak 450 juta smartphone dikapalkan pada tahun 2011, naik dari yang sebelumnya 303,4 juta di tahun lalu.

Untuk market share tahun 2011, Android diperkirakan terpopuler dengan kekuasaan 39,5%. Di posisi kedua ada Symbian dengan 20,9%. Kemudian Apple iOS di iPhone menduduki posisi tiga dengan 15,7%. BlackBerry dan WP 7 mengekor di urutan berikutnya dengan pangsa pasar 14,9% dan 5,5%.

Angka untuk tahun 2011 tersebut agaknya tak terlalu mengejutkan. Namun jika menilik prediksi IDC di tahun 2015 terjadi pergeseran cukup besar. Android memang masih berkuasa dengan pangsa pasar 45,4%. Namun posisi kedua direbut WP 7 dengan kekuasaan 20,9%.

Dengan demikian, WP 7 diprediksi mengalahkan iOS yang di tahun 2015 diperkirakan cuma mendapat market share 15,3%. Nama besar lain yakni BlackBerry mendapat 13,7%. Sedangkan Symbian diperkirakan hampir lenyap. Menurut IDC, lonjakan WP 7 di tahun 2015 tersebut dikarenakan dukungan mitranya, Nokia.

"Aliansi mereka memadukan kapabilitas hardware Nokia dan platform Windows Phone yang mempunyai diferensiasi. Di tahun 2015, IDC mengharapkan Windows Phone menjadi sistem operasi nomor dua di dunia, di belakang Android," kata Ramon Llamas, analis senior di  IDC's Mobile Devices Technology and Trends.

Tentu saja semua angka itu masih berupa prediksi dan masih mungkin berubah pada saatnya nanti.

Awas, Nyeri Pada Ibu Jari Karena BlackBerry

Jakarta - Apakah belakangan ini sering merasakan nyeri pada ibu jari? Jika ya, mungkin saja Anda terkena penyakit baru yang sedang banyak dialami yaitu, 'BlackBerry Thumb'.

Apakah yang dimaksud dengan penyakit 'BlackBerry Thumb' tersebut? Seperti yang dikutip dari Times of India, merupakan nama yang diberikan untuk cidera regangan berulang yang disebabkan oleh pemakaian ponsel berlebihan ketika mengirim email, chat atau sms.

"Blackberry atau PDA bisa menyebabkan tendonitis (peradangan atau iritasi dan pembengkakan pada tendon di bahu) akibat ibu jari mengetik di atas keypad yang kecil. Masalahnya adalah orang melakukan aktivitas yang sama untuk periode lama padahal tubuh tidak diciptakan untuk melakukan hal seperti itu. Penyakit ini baru bisa dirasakan setelah penggunaan smartphone jangka panjang," ujar Kristen Crowe, seorang terapis, seperti yang dikutip dari usnews.

Margot Miller, presiden dari American Physical Therapy Association's Occupational Health Special Interest Group menambahkan, "Karena keypad smartphone sangat kecil dan ibu jari merupakan jari yang yang paling cekatan lalu ditambah dengan kebiasaan mengirim pesan. Maka itulah yang menyebabkan cidera."

Gejala 'BlackBerry Thumb' biasanya adalah rasa sakit atau mati rasa pada ibu jari dan sendi tangan. Kristen Crowe menyarankan agar memberikan waktu beristirahat beberapa waktu dari Blackberry atau PDA Anda.

"Jika Anda mulai merasakan sakit, istirahatkanlah ibu jari Anda. Jangan mencoba untuk tetap bekerja dengan jari Anda jika memang terasa sakit dan berpikir bahwa sakit tersebut aka segera hilang. Tidak ada salahnya ambil waktu liburan," jelas Crowe.

Sementara itu, Dr Charles Leinberry Jr, seorang spesialis tangan dan pergelangan tangan di Rothman Institute di Thomas Jefferson University Hospital menyerankan hal lain. Ia merekomendasikan lebih untuk lebih banyak menggunakan komputer atau buku agenda.

"Cobalah lebih banyak menggunakan komputer. Jangan menulis agenda pada PDA Anda."